
Rahasia Perusahaan Multinasional dalam Menerapkan Sustainable HRM
Human Resource Management (HRM) terus berkembang mengikuti dinamika bisnis global. Salah satu konsep yang kini semakin populer adalah sustainable HRM atau manajemen sumber daya manusia berkelanjutan. Konsep ini tidak hanya fokus pada efisiensi kerja, tetapi juga bagaimana perusahaan menjaga keseimbangan antara profit, kesejahteraan karyawan, dan keberlanjutan lingkungan.
Sustainable HRM memandang karyawan bukan sekadar aset produktif, melainkan mitra strategis yang perlu dikelola secara etis, adil, dan berorientasi jangka panjang. Artinya, perusahaan tidak hanya mengejar target finansial, melainkan juga bertanggung jawab pada kesejahteraan manusia dan dampak sosial.
Becker dan Huselid (2006) menjelaskan bahwa HRM modern seharusnya berkontribusi pada keunggulan kompetitif dengan cara membangun budaya kerja sehat, mengurangi turnover, dan mendorong inovasi berkelanjutan. Dengan kata lain, sustainable HRM menghubungkan strategi bisnis dengan tanggung jawab sosial perusahaan.
Faktor Munculnya Tren HRM Berkelanjutan
Ada beberapa faktor utama yang mendorong munculnya tren sustainable HRM di dunia kerja saat ini:
- Perubahan ekspektasi generasi baru
Generasi milenial dan Gen Z lebih selektif memilih perusahaan. Mereka cenderung menilai reputasi employer branding, kebijakan lingkungan, hingga kesejahteraan kerja sebelum bergabung. - Tuntutan regulasi global
Banyak negara mulai menetapkan regulasi ketenagakerjaan yang menekankan kesetaraan, inklusi, dan keberlanjutan. Perusahaan dituntut untuk menyesuaikan diri agar tetap kompetitif. - Persaingan global yang ketat
Perusahaan tidak lagi hanya bersaing pada produk atau layanan, tetapi juga dalam hal menarik dan mempertahankan talenta. HRM berkelanjutan menjadi salah satu cara membangun diferensiasi. - Kesadaran akan kesehatan mental karyawan
Pandemi COVID-19 membuka mata banyak perusahaan tentang pentingnya menjaga employee well-being. Sustainable HRM memasukkan aspek ini sebagai komponen inti. - Tuntutan investor dan stakeholder
Investor kini lebih menyukai perusahaan dengan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kuat. HRM berkelanjutan mendukung pilar “S” dari ESG tersebut.
Prinsip Utama Sustainable HRM
Sustainable HRM memiliki beberapa prinsip yang membedakannya dari HRM tradisional:
- Keadilan dan inklusivitas
Semua kebijakan HR harus adil dan mendorong inklusi, termasuk kesempatan yang sama tanpa diskriminasi gender, usia, maupun latar belakang. - Kesehatan dan kesejahteraan karyawan
Perusahaan wajib memperhatikan aspek fisik, mental, dan sosial karyawan. Misalnya dengan menyediakan program kesehatan, flexible working, dan konseling. - Keterlibatan dan partisipasi karyawan
Karyawan perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Partisipasi aktif meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi. - Pengembangan jangka panjang
Sustainable HRM berfokus pada peningkatan kompetensi berkelanjutan. Program pelatihan, upskilling, dan reskilling menjadi kunci. - Etika dan tanggung jawab sosial
Setiap kebijakan HRM harus mengacu pada etika bisnis dan memperhatikan dampak sosial perusahaan terhadap masyarakat.
Manfaat Bagi Perusahaan & Karyawan
Implementasi sustainable HRM membawa berbagai manfaat nyata, baik untuk perusahaan maupun karyawan:
- Bagi perusahaan:
- Mengurangi turnover dan biaya rekrutmen.
- Meningkatkan produktivitas karena karyawan lebih loyal dan termotivasi.
- Memperkuat reputasi perusahaan di mata publik, investor, dan calon karyawan.
- Mendukung pencapaian target ESG yang kini menjadi standar global.
- Bagi karyawan:
- Mendapatkan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung.
- Memiliki peluang berkembang jangka panjang.
- Merasakan keadilan dalam sistem kompensasi dan promosi.
- Merasa dihargai sebagai individu, bukan hanya pekerja.
Penelitian oleh Ehnert et al. (2016) menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan sustainable HRM mengalami peningkatan kepuasan kerja dan retensi karyawan hingga 25% lebih tinggi dibanding perusahaan yang masih menggunakan pola tradisional.
Praktik Nyata di Perusahaan Multinasional
Beberapa perusahaan multinasional sudah membuktikan bahwa sustainable HRM mampu mendukung kesuksesan jangka panjang:
- Unilever
Melalui program Sustainable Living Plan, Unilever mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi HR. Mereka fokus pada keberagaman, kesejahteraan mental, dan pengembangan karier. - Google
Google dikenal dengan lingkungan kerja yang ramah karyawan. Program People Analytics mereka memastikan setiap kebijakan HR berbasis data dan memperhatikan keberlanjutan jangka panjang. - Patagonia
Perusahaan apparel ini menerapkan kebijakan ramah lingkungan sekaligus mendukung keseimbangan kerja-hidup karyawan. Misalnya, dengan memberikan cuti panjang untuk aktivitas sosial dan alam. - Microsoft
Mereka menggabungkan prinsip keberlanjutan dengan program inclusive hiring, terutama untuk menarik talenta dari berbagai latar belakang.
Praktik nyata tersebut menjadi bukti bahwa sustainable HRM bukan sekadar konsep, tetapi sudah menjadi strategi inti dalam perusahaan global.
Sustainable HRM kini menjadi tren baru yang wajib diperhatikan oleh setiap perusahaan. Konsep ini tidak hanya bermanfaat untuk keberlangsungan bisnis, tetapi juga bagi kesejahteraan karyawan dan reputasi perusahaan di mata publik.
Dengan menerapkan prinsip keadilan, kesejahteraan, partisipasi, pengembangan jangka panjang, serta tanggung jawab sosial, perusahaan dapat membangun fondasi SDM yang tangguh menghadapi masa depan.
Di era kompetisi global dan tuntutan ESG, sustainable HRM bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Perusahaan yang mengabaikannya berisiko tertinggal, sementara yang menerapkannya berpeluang besar menjadi employer of choice yang dicari banyak talenta.
Saatnya perusahaan Anda melangkah menuju pengelolaan SDM yang lebih berkelanjutan. Klik tautan ini untuk melihat jadwal terbaru dan penawaran spesial.
Referensi
- Becker, B.E. & Huselid, M.A. (2006). Strategic Human Resource Management: Where Do We Go From Here? Journal of Management, 32(6), 898–925.
- Ehnert, I., Harry, W., & Zink, K.J. (2016). Sustainability and Human Resource Management: Developing Sustainable Business Organizations. Springer.
- Kramar, R. (2014). Beyond Strategic Human Resource Management: Is Sustainable Human Resource Management the Next Approach? The International Journal of Human Resource Management, 25(8), 1069–1089.
- Jackson, S.E., & Seo, J. (2010). The Greening of Strategic HRM Scholarship. Organization Management Journal, 7(4), 278–290.